Rangka atap baja ringan sedang naik daun dan bisa dikatakan mulai menggeser popularitas kayu yang selama ini digunakan untuk konstruksi bangunan. Terlepas dari berbagai keunggulan yang dimiliki baja ringan, hal ini tampaknya sejalan setelah konsep bangunan ramah lingkungan digagas.
Namun, meski bahan ini dianggap bisa diandalkan karena kokoh, nyatanya masih ada yang meragukan kekuatannya. Apalagi jika digunakan sebagai rangka atap yang menopang genteng tanah liat. Pasalnya, sudah beberapa kali terjadi kejadian keruntuhan atap menggunakan rangka baja ringan.
Melalui kejadian ini, tidak heran jika muncul pertanyaan, Apakah atap baja ringan kuat untuk genteng tanah liat?. Berikut ini akan kami bahas beberapa kesalahan yang menyebabkan atap baja ringan runtuh:
Untuk meminimalkan risiko atap runtuh, teknik pemasangan perlu diperhatikan. Seperti diketahui, pemasangan atap baja ringan merupakan satu kesatuan sistem meskipun sebenarnya terdiri dari beberapa elemen.
Mengingat bukan merupakan bagian yang berdiri sendiri, maka perlu memperhatikan pembuatan gambar kerja dan perhitungan kekuatan beban. Apalagi sebelum baja ringan dipasang. Tujuannya adalah untuk memastikan bingkai terhubung dengan kuat. Karena jika pemasangannya tidak tepat pada satu bagian, maka akan melemahkan struktur lainnya.
Pemasangan rangka yang terlalu miring juga merupakan salah satu kesalahan yang meningkatkan risiko atap baja ringan ambruk.Hal ini dikarenakan jok yang terlalu miring akan membuat kuat tekan baja ringan kurang seimbang.
Di pasaran, beredar baja ringan dengan berbagai merk, harga, dan kualitas. Untuk mengurangi resiko atap ambruk, sebaiknya pilihlah yang kualitasnya terjamin.
Seperti baja ringan yang terbuat dari dan ditandai dengan Zinium. Hal ini karena bahan ini tidak hanya kokoh, tetapi juga memiliki ketahanan korosi yang baik karena homogenitas unsur Aluminium dan Zinc yang dianyam dengan baik. Sehingga selain mengurangi resiko atap ambruk, juga terlihat baru lebih lama.
Berdasarkan runtuhnya atap Rumah Sakit Ciamis sekitar Oktober 2020, kita dapat belajar bahwa konstruksi baja ringan tidak sepenuhnya cocok untuk dipasangkan dengan ubin tanah liat. Sebab, pada awalnya baja ringan didesain untuk penutup atap ringan seperti genteng metal atau sejenisnya. Tidak untuk genteng tanah liat yang beratnya cukup sedikit, yakni bisa mencapai 1,8 hingga 3 kilogram per unit. Lantas, apakah rangka atap baja ringan benar-benar tidak cocok untuk genteng tanah liat? Ulasan di bawah ini bisa membantu menjawabnya.
Meski telah dijelaskan sebelumnya bahwa baja ringan diciptakan untuk penutup atap ringan, bukan berarti tidak bisa dipasangkan dengan genteng tanah liat. Berikut ini yang perlu diperhatikan jika anda ingin menggunakan rangka baja ringan:
Jenis penutup atap berbeda, dimensi ketebalannya tidak sama dan biasanya sesuai dengan berat bahan genteng itu sendiri. Berat material genteng sendiri bisa dikatakan berbanding lurus dengan ketebalan rangka. Artinya, semakin besar berat bahan penutup atap, semakin tebal bingkai yang seharusnya. Dan sebaliknya.
Untuk konstruksi atap, rangka atap baja ringan biasanya dibuat dari saluran C dengan ukuran dan ketebalan yang berbeda-beda. Umumnya ketebalan saluran C dimulai dari 0.60 mm, 0.75 mm, dan 1 mm. Perbedaan ini berkaitan dengan fungsi.
Adapun ukuran kuda-kuda yang biasa digunakan untuk jenis penutup atap genteng metal, asbes, spandek, dan atap ringan lainnya adalah 0,75 mm. Sedangkan untuk atap dengan bahan yang lebih berat, seperti keramik, beton, tanah liat, atau yang berat basahnya di atas 59 kilogram, ukuran saluran C yang harus digunakan adalah 75×1 mm.
Ketebalan bahan rangka atap seperti saluran C dan reng juga akan mempengaruhi jarak dari rangka baja ringan tersebut. Dimana semakin tebal, kuda-kuda bisa dibuat lebih renggang dari standar. Selain itu, jarak kuda-kuda juga ditentukan dari bahan penutup atap yang digunakan. Misalnya, untuk ubin tanah liat, jaraknya minimal 1,2 meter dan maksimal 1,5 meter.
Tidak mengherankan jika masih ada kekhawatiran tentang ketangguhan rangka baja ringan dalam menopang ubin tanah liat. Ini karena setelah kuda dirakit, langsung dipasang di bagian atasnya tanpa gording atau kasau. Padahal sebenarnya tidak perlu terlalu khawatir. Sebab, jika jarak reng yang diterapkan tepat, maka kuda-kuda tentu mampu menyimpulkan atap dengan bobot berat seperti genteng tanah liat.
Untuk info rangka atap baja ringan murah klik disini.
Search keyword: rangka atap baja ringan, cara menghitung rangka atap baja ringan, rangka atap baja ringan limasan, analisa rangka atap baja ringan, gambar rangka atap baja ringan, harga rangka atap baja ringan, harga rangka atap baja ringan per m2 2024, simulasi perhitungan rangka atap baja ringan, rangka atap baja ringan per m2, cara menghitung volume rangka atap baja ringan
Dengan ide-ide kreatif baja ringan sebenarnya bisa di buat berbagai model bentuk seperti pagar dari baja ringan, kandang burung dari baja ringan, rak bunga dari baja ringan, meja dari baja ringan, rumah dari baja ringan untuk usaha. Untuk kanal atau... selengkapnya
ZINCALUME Steel adalah baja lapis yang mengandung logam campuran 55 % alumunium dan 45 % seng dengan kelas coating AZ 100 yang diproses dengan teknogi tinggi. Dengan komposisi yang akurat dan teknologi yang tinggi , ZINCALUME Steel memberikan perlindungan dari... selengkapnya
Atap Baja Ringan Murah – Apa saja tips memilih atap baja ringan murah yang terbaik untuk atap rumah idaman Anda? Tentunya para pembaca semua penasaran dan sangat ingin tahu seperti apa klasifikasi atap baja ringan terbaik yang cocok untuk digunakan... selengkapnya
Belum ada komentar